Senin, 20 Februari 2012

Korelasi Antara Banyak PIkiran Dengan Tingkat Kesensitifan Seseorang

Berat/ banyaknya pikiran seseorang berbanding lurus dengan tingkat kesensitifan seseorang. Semakin berat beban pikiran seseorang semakin tinggi juga tingkat kesensitifan seseorang. Ya..paling nggak rumusan di atas berlaku buatku. Akhir – akhir ini aku lagi banyak pikiran, tentang masa depanku, pencarian jati diri, mencari tahu sebenarnya apa passion aku, dan tidak ketinggalan masalah tentang finance dan rencanaku buat kuliah lagi.
Pagi ini hampir saja aku di buat mewek
ama salah satu ibu di kantor aku.Namanya ibu Ella.
“bla…bla…bla…”.ibu Ella berbicara di ruang kerjaku.
Ya..aku benar- benar nggak dengar apa yang di katakan cuz ku lagi menikmati lagu justin Bieber yang mendayu- dayu dengan headsetku.
“Apa bu?”, tanyaku
“Komputer internetnya lelet, kemaren dia bilang internetnya lelet karena si pojok sukanya download, makanya internet sukanya lelet sekarang”.katanya
“Waduuh, kata siapa itu bu?”, tanyaku
“Itu,si Boss”.Jawabnya
“Itu, kamu diperhatiin ama dia (si Boss)”. Katanya sambil keluar dari ruang kerjaku.
“ Terima kasih atas perhatiannya”, jawabku sambil kesal bukan main.
Ehmm..gak tau kenapa rasanya kesal banget dengernya,berasa pengen nangis saat itu……dan pengen bilang bahwa :
“Lagian Hello…. Aku Cuma download lagu doang, paling banter video klip dari You Tube, Seberapa gedenya se file yang aku download??, kecuali kalu aku download citra resolusi gede, atau film yang size filenya gede,Emang se aku download bisa banyak lagu tapi itu juga g pernah se album full seharian juga kalii. Lagian g bisa dong menghakimi orang seenak udelnya gitu!!”, kesalku dalam hati
Akhir – akhir ini memang lagi gampang sensi, bawaannya dikit- dikit gak sesuai bawaannya kesal pengen nangis, dan omongan orang lain yang nggak sepaham dikit aja bisa – bisa bikin kesal bikin nangis. Tapi aku gak mau berlarut larut dalam kesedihan dan kekesalan yang nggak seharusnya berlarut – larut, dan nggak boleh siapapun menghancurkan hariku berlama –lama.
Aku pakai headsetku lagi, aku pasang winampku dengan lagu – lagu ngebeatnya Rihanna, Taylor Swift ,dan kroni- kroninya, sambil ( mencoba) positive thinking tentang leletnya internet di sekitar ruang kerjaku.
“Wahh,si Boss ternyata perhatian juga”
“Mungkin dia (si Boss) bilang gitu karena posisi tempat duduk aku deket pintu masuk ruangan, jadi jelas banget aktivitas aku, sedangkan aktivitas yang lain kurang bias dilihatnya”.
“ Atau, mungkin yang di maksud pojok itu bukan aku tapi pojok yang lain,tapi bu Ella nggeh nya aku.Pojok kan ada empat, A,B,C, D..mungkin D kali cuz dia kan juga hobi download…hehehe :D”. Namanya juga menghibur diri sendiri.
Entah rumusan korelasi di atas benar atau nggak,berlaku atau nggak buat orang lain. Tapi yang penting apapun yang kita rasain mau yang bikin kita kesel, nangis, dongkol, kecewa…jangan sampai itu semua membuat kita semakin down dan melupakan gmn caranya menikmati hari. Dan belajar buat menghibur diri sendiri buat lebih positive thinking, sangat manjur buat ngembaliin mood kita yang sempat dirusak karena ulah orang lain. Dan entah positive thinking kita terdengar lebay atau mengada – ada, biarin aja. Yang penting it’s work! !
Mood kembali OK, dan bisa lanjutin kerja tanpa embel- embel kesal lagi , yang jelas bisa menikmati hari lagi dengan perasaan yang entengan tanpa terusik hal menye-menye.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar